Minggu, 13 Mei 2018

(Lagu) Kutahu Siapa Yang Kupercaya


O Yesus Tuhanku,
Kau satu-satunya yang aku andalkan di dalam hidupku

O Yesus Tuhanku,
Kau pengharapanku tuk hadapi semua yang menghadangku.

Tanpa_Mu kulemah,
Tanpa-Mu kuhilang.

REFF:
Kutahu siapa yang aku percaya,
hanyalah Kau Yesusyang jadi andalanku.
Kutahu siapa yang aku percaya,
semua kan berakhir dan aku akan jadi pemenang.

Kamis, 10 Mei 2018

Saat Ketaatan Diuji

"Seringkali ketaatan justru diuji dari hal-hal kecil yang paling kita hindari."
Kita berusaha menemukan dalih-dalih yang akan membebaskan kita dari melakukan "ketaatan" itu. Dan dalih yang paling sering muncul adalah bahwa hal tersebut terlalu sepele, sehingga menjadi tidak penting menurut pandangan kita. Dalam hal ini, ego menang terhadap "ketaatan".
Atau bisa juga yang sebenarnya terjadi (dan secara diam-diam hati kecil kita pun sudah mengakuinya) bahwa hal tersebut di luar dari kebiasaan kita, sehingga dibutuhkan keberanian ekstra (yang kadang sampai harus dipaksakan) untuk melakukannya.


Tapi di hadapan Tuhan, apa yang kita anggap sepele dan tidak penting, justru menjadi sesuatu yang sangat menentukan akan bukti kasih kita kepada-Nya. 
Yohanes 14:15, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Semakin kita berusaha menyembunyikan sesuatu dari hadapan Tuhan, semakin hal itu akan muncul ke permukaan. Semua itu dilakukan Tuhan terhadap orang-orang yang dikasihi-Nya. karena seperti kotoran telinga yang jika tidak dikorek keluar, maka akan menyumbat pendengaran. Demikian pula jika kotoran hati kita tidak dikorek keluar, maka lambat-laun akan menyumbat pendengaran kita akan Firman Tuhan, hingga Terang Kristus pun tidak dapat menembus ke dalamnya.

Ibrani 4:13, Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Ya Yesus, selidikilah batinku, dan berilah aku kekuatan untuk senantiasa menjaga hatiku agar tetap murni di hadapan-Mu, sebab Engkau sendiri mengetahui betapa berantakannya ruang hatiku ini. Kalau bukan karena belas kasih-Mu yang tak terhingga, mungkin aku sudah menjadi seonggok sampah yang menjijikan Dan terbuang tanpa seorang pun memperdulikannya.

Ya Yesus, bersihkanlah sekali lagi, bahkan sampai berkali-kali, ruang di hatiku ini dengan darah dan air yang terpancar keluar dari luka di lambung-Mu, hingga menjadi murni kembali dan tulus di hadapan-Mu.Karuniakanlah kepadaku roh yang taat, agar terbukti kelak bahwa aku sungguh mengasihi-Mu, o Yesusku yang termanis.


Kepada sumber kebaikan dan kemurahan yang tak terselami, yang hanya kutemukan di dalam hati Yesus, jiwaku berharap.



Rabu, 09 Mei 2018

Ya Tritunggal Yang Mahakudus

"Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu."  (Yohanes 14)


Ya Tritunggal Yang Mahakudus, aku mempersembahkan kepada-Mu seluruh diriku, keluargaku dan Bangsaku. Kepada terang kasih-Mu yang  Menyelamatkan, kami berlindung.


(Lagu) Mencintai-Mu Di Saat Kesukaran

Mencintai-Mu Di Saat Kesukaran


Suka dan duka datang silih berganti mewarnai hari-hariku,
Terkadang kumerasa sendirian tanpa kawan atau sahabat.

Selalu kuteringat kepada-Mu, Yesus sahabat sejatiku,
Yang selalu setia mendampingiku dalam suka maupun duka.

REFF:
Yesus kumau mengasihi-Mu,
Bukan hanya saat Kau memberkatiku.
Namun kumau mencintai-Mu
Terlebih di saat kesukaranku.




Selasa, 08 Mei 2018

Jadilah Perisaiku

Aku terus-menerus bergumul dengan kelemahanku.
Ya Yesus, sudilah menjadi perisai bagi jiwaku yang rapuh ini, sebab tanpa-Mu, Tuhan, aku binasa.
"Darah dan air yang memancar dari lambung Yesus, Engkaulah andalanku."


Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 8:39)

(Lagu) Yesus Kupercaya

Lagu
Yesus Kupercaya


Ya Tuhan, dengarkanlah seruan doaku.
Di dalam kesetiaan-Mu, jawablah aku, Tuhan.
Ya Tuhan, dengarkanlah seruan doaku.
Di dalam belas kasih-Mu, jawablah aku, Tuhan.

Reff:
S"bab hanya Kau penolongku,
Dan hanya Kau penyembuhku.
Kau penyelamat dan Allahku,
Yesus Kupercaya.
(Yesus kuberserah)



Ya Tuhan, dengarkanlah suara tangisku,
Di dalam keadilan-Mu, jawablah aku, Tuhan.

(Reff)










Minggu, 06 Mei 2018

Berilah Aku Setitik Dari Kesabaranmu

My soul has become a battleground.
Will I endure to the end?
My patience subject seems to never end,
I always fail to pass the test.



Ya Roh Kudus yang lemah lembut, rasukilah jiwaku sedemikian rupa, hingga tidak ada lagi tempat untuk kemarahan, kesombongan atau pun kebencian.

Santa Maria, bunda terberkati, berikanlah kepadaku setitik saja dari sifat keibuanmu yang lemah lembut dan panjang sabar, agar aku mampu merawat "permata Tuhan" yang telah dipercayakan kepadaku. Bantulah aku untuk menjaganya, agar tidak sampai rusak apalagi pecah di tanganku. Peganglah selalu tanganku, supaya tidak lagi menggores permukaannya yang indah, sebab bagaimanakah kelak aku harus mempertangungjawabkannya di hadapan tahta pengadilan Tuhan?

Oh Yesusku, Engkau tahu betapa lemahnya aku. Berilah kekuatan-Mu, agar aku mampu melewati jalan sempit ini, penuh bebatuan dan onak duri. Tanpa-Mu, Tuhan, aku binasa.

Sabtu, 05 Mei 2018

Pencobaan-Pencobaan Yang Dikirim Tuhan Kepada Jiwa Yang dikasihiNya; Godaan & Kegelapan; Setan

PENCOBAAN-PENCOBAAN YANG DIKIRIM TUHAN KEPADA JIWA YANG DIKASIHINYA SECARA ISTIMEWA; GODAAN-GODAAN DAN KEGELAPAN; SETAN


Kasih jiwa (kepada Tuhan) masih belum sebanyak yang dikehendaki Tuhan. Jiwa sekonyong-konyong kehilangan persepsi yang jelas akan kehadiran Tuhan. Berbagai cacat cela dan kekurangan muncul dalam jiwa dan ia harus melawannya sekuat tenaga. Segala kelemahan menampilkan diri, tetapi kewaspadaan jiwa meningkat. Kesadaran awal akan kehadiran Tuhan undur diri dan memberikan tempatnya pada kebekuan dan kekeringan rohani; jiwa tak menikmati doa; jiwa tak mampu berdoa, baik dengan caranya yang lama maupun dengan cara doa yang baru saja dimulainya. Jiwa bergulat begitu rupa, namun tak mendapati kelegaan. Tuhan menyembunyikan Diri darinya; jiwa tak mendapati penghiburan dalam makhluk ciptaan, pula tak seorang pun dari makhluk ciptaan yang dapat menghiburnya. Jiwa sangat rindu akan Tuhan, namun ia hanya melihat kemalangannya semata; jiwa mulai menyadari keadilan Tuhan; jiwa merasa bahwa ia telah kehilangan segala rahmat yang diberikan Tuhan kepadanya; akal budinya suram dan kegelapan meliputinya; siksaan yang tak terkatakan mulai mendera. Jiwa berusaha menjelaskan keadaannya kepada bapa pengakuan, namun ia tidak dimengerti dan diserang bahkan dengan kegalauan yang terlebih lagi. Setan memulai karyanya.
Iman jatuh bangun dalam pergulatan; sungguh sengitlah pertarungan. Jiwa berusaha keras bertaut pada Tuhan dengan tindakan kehendak. Dengan ijin Tuhan, setan bahkan bertindak lebih jauh: pengharapan dan kasih diuji. Pencobaan-pencobaan ini sungguh mengerikan. Tuhan menopang jiwa secara diam-diam, begitulah. Jiwa tak menyadari hal ini, tetapi jika tidak demikian, pastilah mustahil jiwa dapat bertahan; dan Tuhan tahu betul berapa jauh Ia mengijinkan hal-hal itu menimpa jiwa. Jiwa dicobai untuk tidak mempercayai kebenaran-kebenaran yang telah diwahyukan dan untuk tidak tulus terhadap bapa pengakuan. Setan membujuknya, “Lihat, tak seorang pun mengerti engkau; mengapa menceritakan semua ini?” Kata-kata memperdengarkan suaranya yang ngeri ke telinga, dan jiwa merasa kata-katanya menghujat Tuhan. Jiwa melihat apa yang tak hendak dilihatnya. Jiwa mendengar apa yang tak hendak didengarnya. Dan, oh, betapa ngerinya pada masa-masa seperti ini, jiwa tak memiliki seorang bapa pengakuan yang berpengalaman! Jiwa harus memanggul seluruh bebannya seorang diri. Namun demikian, sejauh itu mungkin, haruslah jiwa berdaya-upaya untuk mendapatkan seorang bapa pengakuan yang berwawasan baik, sebab jiwa dapat tersungkur di bawah beban berat dan berada di ujung jurang yang dalam. Segala pencobaan ini sungguh berat dan sulit. Tuhan tak mengirimkan pencobaan yang demikian kepada jiwa yang belum masuk ke dalam persatuan mesra dengan-Nya dan yang belum pernah mencicipi sukacita surgawi. Di samping itu, Tuhan mempunyai rancangan-Nya sendiri, yang bagi kita tak terpahami. Acapkali Tuhan mempersiapkan suatu jiwa dengan cara ini bagi rancangan-rancangan dan karya-karya besar-Nya di masa mendatang. Tuhan ingin menguji jiwa sebagaimana emas murni diuji. Tetapi, hal ini bukanlah akhir dari ujian; masih ada pencobaan di atas segala pencobaan, jiwa sama sekali ditinggalkan oleh Tuhan.
Apabila jiwa menang dalam pencobaan-pencobaan sebelumnya, meski kadang tersandung di sana sini, jiwa bertempur dengan gagah berani, dengan rendah hati berseru kepada Tuhan, “Tuhan, selamatkanlah aku, aku binasa!” dan jiwa masih dapat terus berjuang. Namun demikian, pada tahap ini, jiwa diliputi suatu kegelapan yang mengerikan. Jiwa mendapati dirinya sama sekali ditinggalkan oleh Tuhan. Jiwa merasa dirinya menjadi obyek murka Allah. Jiwa hanya sejengkal saja dari keputusasaan. Jiwa berjuang sekuat tenaga guna mempertahankan diri, berusaha membangkitkan kepercayaannya, tetapi doa bahkan merupakan siksaan yang terlebih lagi baginya, sebab doa tampaknya hanya membangkitkan murka Allah yang terlebih dahsyat. Jiwa mendapati dirinya berada di puncak sebuah gunung yang tinggi, di tepi jurang yang dalam.
Jiwa ditarik kepada Tuhan, namun jiwa merasa ditolak. Segala siksa dan aniaya di dunia tak ada artinya dibandingkan dengan perasaan ini, di mana jiwa ditenggelamkan di dalamnya, yaitu perasaan ditolak oleh Tuhan. Tak seorang pun mampu mendatangkan kelegaan padanya; jiwa mendapati dirinya sebatang kara; tak seorang pun berada di pihaknya. Jiwa mengarahkan mata ke surga, tetapi jiwa yakin bahwa itu bukan untuknya - sebab bagi dia segalanya sudah lenyap. Jiwa jatuh semakin dan semakin dalam, dari kegelapan ke kegelapan, dan jiwa merasa bahwa untuk selamanya ia telah kehilangan Tuhan yang dulu dikasihinya begitu mesra. Pikiran-pikiran ini berkecamuk mendera jiwa hingga tak terlukiskan. Tetapi jiwa melawan pikiran-pikiran ini dan berusaha mengarahkan pandangannya ke surga, namun sia-sia! Hal ini menjadikan siksaannya bahkan semakin dahsyat.
Jika Tuhan berkehendak membiarkan jiwa dalam kegelapan demikian, maka tak ada seorang pun yang akan mampu mendatangkan terang baginya. Jiwa mengalami ditolak oleh Tuhan dengan cara yang nyata serta mengerikan. Dari hatinya terdengarlah erangan-erangan pilu, begitu memedihkan hingga tak seorang imam pun dapat memahaminya, kecuali jika ia sendiri pernah mengalami pencobaan-pencobaan demikian. Di tengah kegelapan, roh jahat menambah sengsara jiwa dengan ejekan-ejekannya, “Adakah engkau akan tetap bertahan dalam kesetiaanmu? Inilah ganjaranmu; engkau ada dalam kuasaku!” Tetapi setan hanya dapat membujuk jiwa sebanyak yang diijinkan Tuhan, dan Tuhan tahu benar seberapa banyak yang mampu kita tanggung. “Apakah yang kau dapatkan dari penyangkalan dirimu,” kata setan, “dan dari ketaatanmu pada peraturan? Apa guna segala daya upaya itu? Engkau telah ditolak oleh Tuhan!” Kata “ditolak”, menjadi suatu anak api yang merasuki segenap syaraf hingga ke sum-sum tulang dan menembusi seluruh keberadaannya. Siksa mencapai puncaknya. Jiwa tak lagi mencari pertolongan dari manapun. Jiwa menciut dan kehilangan pandangan akan segalanya; seolah jiwa telah menerima penderitaan ditinggalkan Tuhan. Masa ini adalah masa yang tak dapat kuungkapkan dengan kata-kata. Inilah siksa jiwa.

Ya Tuhan-ku, bakarlah hatiku dengan kasih kepada-Mu, agar janganlah semangatku pudar di tengah badai, penderitaan dan pencobaan. Engkau tahu betapa lemahnya aku. Kasih mengatasi segalanya.

# St. Faustina Kowalska #

Jumat, 04 Mei 2018

Masih Jauhkah Kalfari


Ya Tuhan, Tuhanku, mengapa salib yang harus kupikul begitu berat, bahkan bertambah berat?
Masih jauhKah Kalfari?
Akankah aku bertahan hingga tiba di sana?
Adakah Simon dari Kirene yang bersedia membantu memikul  salib ini?

O Tuhan, Tuhanku, mengapa salib ini begitu berat?
Masih jauhkah Kalfari?
Berikanlah sedikit lagi kekuatan padaku, ya Tuhan, agar aku tak hilang di tengah jalan.
Kasihanilah aku, ya Tuhan, kasihanilah aku.

Kamis, 03 Mei 2018

Sharing Hati


Terkadang, saat dalam penderitaanku yang amat sangat; mengingat akan kepribadianku yang buruk dan segala dosa-dosaku, aku berpikir kalau aku telah ditolak oleh Tuhan.  Pikiran ngeri ditolak Tuhan adalah siksaan yang paling hebat yang pernah kurasakan. Rasanya aku ingin mati saja!  Untuk apa aku terus berjuang, jika Tuhan sendiri saja tidak berkenan pada diriku yang hina ini?  Apa gunanya aku tetap ada, jika hidupku hanya mampu melukai hati banyak orang dan menjadi celaan bagi nama Tuhan? Bukankah seribu kali lebih baik jika aku tidak ada?

Tapi di tengah masa-masa sulit ini, jiwaku senantiasa tetap menanti-nantikan uluran tangan kasih-Mu, ya Tuhanku. Aku ngeri membayangkan Engkau membuangku, aku takut berjalan sendiri tanpa Engkau di sisiku, seolah-olah hanya hitam pekat seluruh jalanku.

O Yesusku, Engkau mengatakan bahwa 'lebih mudah seorang ibu melupakan bayinya daripada Tuhan melupakan makhluk ciptaan-Nya, dan bahkan andai seorang ibu melupakan bayinya, Aku Tuhan tidak akan pernah melupakan ciptaan-Ku.'

O Yesus, adakah Engkau mendengar bagaimana jiwaku merintih? Sudilah mendengar ratap-tangis pilu anak-Mu. Aku mengandalkan Engkau, ya Tuhan, sebab langit dan bumi akan lenyap, tetapi sabda-Mu akan tetap untuk selamanya.

Kasihanilah aku, ya Tuhan, kasihanilah aku.
Ampunilah aku, ya Tuhan, ampunilah aku Orang berdosa ini.
Sebab kepada-Mu saja jiwaku berharap. Kepada belas kasih-Mu saja hatiku percaya. Berikanlah kepadaku kemampuan untuk melawan diriku sendiri, melawan kemarahanku, melawan kebencianku yang tiada arah.

Janganlah Kau tinggalkan aku seorang diri. Janganlah Kau biarkan aku jatuh dan mati, sebab bukankah kasih-Mu lebih besar dari pada hidup?
biarkanlah lidahku kembali bersukacita karena segala kebaikan-Mu. Meski banyak dosaku. Walau Tak terhitung pelanggaranku, namun aku tetap berharap pada kemurahan-Mu yang besar tak terkira, ya Yesus keselamatanku.
Kiranya tangan-Mu yang lembut mengangkat aku kembali. Kiranya kesetiaan-Mu yang tak berujung memeluk diriku, hingga jiwaku boleh mendapatkan ketenangan, karena mengetahui bahwa Engkau masih menyayangiku, meski aku bergelimang dosa, kotor dan menjijikan.

Selasa, 01 Mei 2018

(Lagu) Beri Kami Harapan

Beri Kami Harapan
Oleh: Rachel Stefanie


Lagu ini berbicara tentang seruan hati mereka yang terbuang hanya karena mereka terlahir tak sempurna.

Seringkali manusia terlalu pintar untuk menilai kekurangan orang lain, tanpa menyadari bahwa dirinya pun penuh dengan kekurangan.
Mari,
"Cintailah mereka yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna".

Ingatlah bahwa kesempurnaan manusia itu terletak pada ketidak-sempurnaannya.
"Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang -orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat."  (1 Korintus 1:27)




Ket:
Terima kasih untuk bapak Yohannes Sugiyono Setiadi yang sudah membuat video ini dan mengungahnya ke youtube.


Senin, 30 April 2018

(Lagu) Inilah Janjiku

Inilah janjiku
Oleh: Rachel Stefanie

Kudatang padaMu, Tuhan,
Bersimpuh di kakiMu,
Meletakkan bebanku,
Tuk berteduh dalam dekapanMu.

Dengan segenap kekuatanku,
Kumau mengasihiMu,
Meski salib yang kupikul menghimpitku dan meremukkanku.

Reff:
Inilah janjiku kepadaMu, Yesus,
Kukan s'lalu mencintaiMu.
Sampai akhir nanti kukan menyembahMu,
S'bab Kau satu yang s'lalu tersimpan di dalam hatiku.




(Lagu) Meskipun Mataku Tak Mampu Melihat

Meskipun Mataku Tak Mampu Melihat
Oleh: Rachel Stefanie

Bila kurenungkan perjalanan hidupku,
Sungguh Kau rancangkan segala yang terbaik.

Meskipun mataku tak mampu melihat,
Namun Kau tetap setia membimbing langkahku.

Reff:
Kini kupersembahkan hidupku ke dalam tangan-Mu, o Yesusku.
Jika Kau ingin sembuhkan mataku,
Kuyakin Kau sanggup melakukannya.
Namun janganlah kehendakku yang terjadi, melainkan kehendak-Mu jadilah.