Kamis, 10 Mei 2018

Saat Ketaatan Diuji

"Seringkali ketaatan justru diuji dari hal-hal kecil yang paling kita hindari."
Kita berusaha menemukan dalih-dalih yang akan membebaskan kita dari melakukan "ketaatan" itu. Dan dalih yang paling sering muncul adalah bahwa hal tersebut terlalu sepele, sehingga menjadi tidak penting menurut pandangan kita. Dalam hal ini, ego menang terhadap "ketaatan".
Atau bisa juga yang sebenarnya terjadi (dan secara diam-diam hati kecil kita pun sudah mengakuinya) bahwa hal tersebut di luar dari kebiasaan kita, sehingga dibutuhkan keberanian ekstra (yang kadang sampai harus dipaksakan) untuk melakukannya.


Tapi di hadapan Tuhan, apa yang kita anggap sepele dan tidak penting, justru menjadi sesuatu yang sangat menentukan akan bukti kasih kita kepada-Nya. 
Yohanes 14:15, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Semakin kita berusaha menyembunyikan sesuatu dari hadapan Tuhan, semakin hal itu akan muncul ke permukaan. Semua itu dilakukan Tuhan terhadap orang-orang yang dikasihi-Nya. karena seperti kotoran telinga yang jika tidak dikorek keluar, maka akan menyumbat pendengaran. Demikian pula jika kotoran hati kita tidak dikorek keluar, maka lambat-laun akan menyumbat pendengaran kita akan Firman Tuhan, hingga Terang Kristus pun tidak dapat menembus ke dalamnya.

Ibrani 4:13, Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Ya Yesus, selidikilah batinku, dan berilah aku kekuatan untuk senantiasa menjaga hatiku agar tetap murni di hadapan-Mu, sebab Engkau sendiri mengetahui betapa berantakannya ruang hatiku ini. Kalau bukan karena belas kasih-Mu yang tak terhingga, mungkin aku sudah menjadi seonggok sampah yang menjijikan Dan terbuang tanpa seorang pun memperdulikannya.

Ya Yesus, bersihkanlah sekali lagi, bahkan sampai berkali-kali, ruang di hatiku ini dengan darah dan air yang terpancar keluar dari luka di lambung-Mu, hingga menjadi murni kembali dan tulus di hadapan-Mu.Karuniakanlah kepadaku roh yang taat, agar terbukti kelak bahwa aku sungguh mengasihi-Mu, o Yesusku yang termanis.


Kepada sumber kebaikan dan kemurahan yang tak terselami, yang hanya kutemukan di dalam hati Yesus, jiwaku berharap.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar