Kamis, 10 Maret 2011

Di Manakah Hati Penuh Cinta

DI MANAKAH HATI PENUH CINTA


Rabu, 6 Febuari 2008


Lintas hati ingin memberi;
Rindu jiwa ingin menolong;

Namun tatkala tiba saat menuai,
Aku berlalu seolah tak acuh,
Seakan hidung tak peka mencium,
Telinga tak peka mendengar.

Di manakah hai hati penuh cinta;
Di manakah hai jiwa penuh kasih.

Mengapa kau bersembunyi dibalik dinding keangkuhan;
Menelusup jauh ke dalam lorong ketidakpedulian.

Tinggallah rasa bersalah kian mengerang,
Mengurung sesal yang kutahu tiada berguna,
Hanya menimbun malu;
Menunduk tatkala bertandang ke bait sang Kasih Ilahi,
Meringkuk dalam sayu,
Di saat bertemu pandang dengan sang MahaPemurah.

Oh…
Di manakah kau, hai hati penuh cinta.
Di manakah kau, hai jiwa penuh kasih.

Terbitlah laksana sang surya pagi,
Terangilah seluruh ruang di hatiku,
Hingga mampu kupancarkan sinar kasih Kristus melalui setiap lakuku,

Bangkitlah jiwaku,
Bagikanlah cinta Tuhanku,
Yang telah mengalir deras mengisi penuh lubuk-lubuk di hatiku.

Demi cinta tuhanku,
Bangkitlah hai segenap jiwaku,
Jadilah obor yang menyala-nyala,
Jadilah penerang yang menerangi seisi dunia.

O Tuhan sumber segala cinta,
Jadikanlah aku tangan-Mu yang menggapai dunia,
Jadikanlah aku hati-Mu yang mengasihi jiwa-jiwa,
Jadikanlah aku alat-Mu yang membawa damai.

Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.

Oh hati penuh cinta,
Bangunlah dan berkaryalah sekarang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar