Kamis, 10 Maret 2011

PERASAAN YANG CEPAT BERUBAH

PERASAAN YANG CEPAT BERUBAH

RABU, 19 DES 2007


Tuhan,
Mengapa perasaan hatiku ini begitu cepat berubah?

Terkadang aku bagaikan gunung berapi yang siap meletus,
Tetapi tak lama berselang, aku bisa menjadi gunung es yang diam membeku.

Sesaat lalu aku bagaikan anak sungai yang tenang mengalir,
Tetapi sesaat kemudian aku bisa menjadi gelombang samudra yang dasyat mengamuk

Di pagi hari aku tampil bagaikan anak burung yang menyenandungkan pujian,
Tapi di malam hari aku mengaum bagaikan anak singa yang siap menerkam.

Disatu sisi, aku bergairah bagaikan seekor anak kijang,
Tapi, secepat anak kijang itu berlari,
Secepat itu pulalah kegairahanku kembali meredup,
Berjalan tenang bagaikan seekor siput kecil,
Yang Menyusuri hutan belantara.

Kemarin aku berani bagaikan prajurit yang siap bertempur,
Tetapi sekarang,
aku kembali berdiri diam di tempat bagaikan sebatang pohon yang menanti turunnya butir hujan.

Semangat bagaikan anak panah yang siap melesat tinggi,
Terbang cepat menembus awan kelabu,
Namun tiba-tiba terhenti dan mengendur di saat tali busur itu belum juga terpentang,


Tuhan,
Mengapa perasaan hatiku ini begitu cepat berubah?
Berubah cepat bagaikan siang dan malam.
Bagaikan kenyang dan lapar,
Bagaikan puas dan dahaga,
Bagaikan panas dan dingin.

Tuhan,
Ajarkan aku akan kelemahlembutan,
Ajarkan aku akan kemurahan dan kesabaran
Ajarkan aku akan hati-Mu.

Tenang dan menyejukan, bagaikan mata air di pegunungan,
Indah dan harum, bagaikan sekuntum bunga mawar
Hangat dan menggembirakan, bagaikan mentari pagi di musim semi.

Tuhan,
Sematkanlah hati-MU di hatiku,
pikiran-Mu di dalam pikiranku,
Supaya aku mampu merasa seperti yang Kau rasakan,
Dan Berpikir seperti yang Kau pikirkan.

Tuhan,
Aku mau menjadi seperti yang Kau inginkan terjadi pada diriku.

1 komentar: